25.2.13

New Chapter of Us

Diposting oleh BrenciA KerenS di 23.41

2011-06-19 10.59.38 Mencoba berselancar ria dengan Google. Keyword adalah Dio Septa Sanjaya. Membuka image dan meweklah saya. Ga banyak yang sudah saya tulis tapi beberapa tercatat dalam sejarah panjang Google Search. Foto-foto dio waktu masih gendut bin chubby, masa-masa dio masih TK dengan seragam olahraga dan merahnya sambil megang piala. He’s so cute and handsome.

Foto-foto kami berdua, sama-sama unyu sih. Tapi masih tetep unyu dio yang masih gembil dulu. Masa-masa dio masih sekolah di TKIT Rahmaniyah Depok. Tapi sayangnya waktu setahun sekolah di SDIT Rahmaniyah malah ga ada capture fotonya sama sekali. Ga ada nemu dio pake seragam hijau atau seragam merah putihnya. Atau foto waktu dio masuk pertama SD dengan potongan rambut skin ala anak gaul Depok.

Sekarang, setelah kita berdua move on ke Semarang. Ngontrak berdua aja dan memulai dari awal lagi perjuangan kami berdua lagi dari awal. Sekolah baru di Daarul Quran International School, punyanya Ustad Yusuf Mansur. Guru baru dan teman-teman baru. Dio pun mulai beradaptasi dengan baik di Semarang. Teman-teman di lingkungan yang juga mulai banyak, Alhamdulillah-nya sih Dio anaknya mudah bergaul. Cepet dapet temen dan ga malu-malu bergaulnya. Dio mulai berbahasa jawa. He’s Survive and move on. IMG00011-20121116-0652

Jarak rumah ke sekolah sekitar 15 km, lumayan WOW banget dibandingkan waktu dulu di Depok yang cukup 4 menit nyampe sekolah. Dio sekarang jadi biker, just like me. Pergi-Pulang naik motor vario merah kami. Menyenangkan, kadang kami keujanan di jalan, kadang liat pelangi di perempatan lampu merah, kadang kami jalan pelan-pelan karena udara pagi yang sejuk. Kadang kami ngebut karena telat bangun. Runtinitas pagi ibu dan anak setiap hari. 

Pagi keujanan, malem keujanan. Apalagi musim ujan kayak sekarang ini, karena setiap dio pulang sekolah sorenya, dio nunggu saya di rumahnya Tante Putri. Seperti hari jumat kemarin, seru banget. Mungkin karena kami menjaga kekompakan dan kami begitu mencintai hujan. Entah mengapa saya ga pernah memusuhi hujan, hujan tidak pernah membuat saya berhenti bergerak. Dengan perisai jas hujan, kami nembus hujan deras nan berangin di jalanan dari Plamongan Indah menuju Klipang. Dan sampe rumah kita cuma ketawa-ketawa aja sambil peluk-pelukan kedinginan. Secangkir kopi dan Teh panas buat kami berdua.

Kemewahan sudah meninggalkan kami, believe me.. kami jauh dari materi melimpah seperti dulu. Tapi, kebahagiaan kami dan kebebasan hidup kami jauh lebih-lebih melimpah ruah dibandingkan selama 7 tahun sebelum ini. Sudah tidak utuh memang, kami naik di perahu yang sederhana, tapi terbuat dari kayu terbaik. Dan saya sudah terlatih menjadi kapten di perahu baru kami. Dan kenapa saya jadi curhat disini, Stop !! Salah tempat.

Dio sudah mulai ga cengeng lagi memang, tapi manja dan alemannya lebih-lebih banget sekarang. Mungkin karena memang sekarang fokus saya cuma buat Dio, jadinya dio juga ngerasa mamanya cuma ngurusin dia. Dikit-dikit kalo ada mamanya maunya sama mama, tapi kalo ga ada mamanya dio bisa mandiri.

Oke here we are.. memulai menghidupkan lagi cerita-cerita perjuangan kami berdua disini. Semoga bisa konsisten lagi nulis disini. See you on next Story…

1 komentar:

luvie on 3/03/2013 03:48:00 PM mengatakan...

Klo gak boleh anonim, kasih opsi buat nama dan url dooong.. *cubit*

Ayo dio gak boleh manja dan aleman lagi.. supaya bisa jagain mama.. good luck for both of you.. *kiss-kiss*

Posting Komentar

Silahkan berkata

 

Mama Dio KerenS Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | Ugg Boots Sale | web hosting